Sunday, November 29, 2009

Banyu Alam Resort Garut, West Java, Indonesia





It was nice to see Garut on this weekend, 28th - 29th November 2009. Especially for you who like to enjoy the natural hot water produced from the geothermal activity around Garut.
My family and I stayed in Banyu Alam resort, Cipanas, Garut. The resort where you can fishing right in bungalows and enjoy the fresh air and you can see mount Guntur (2249 m) on the background or your view as shown the above picture.
Banyu Alam Resort, one of the resorts in Garut that you can consider it for you to enjoy your weekend with your family.

Tuesday, November 24, 2009

Anggodo akan melenggang atau di pegang ?

Menyusul pidato Presiden SBY atas rekomendasi Tim 8, akhirnya Susno Duaji dicopot dari jabatan Kabareskrim dan digantikan oleh Ito Sumardi. Lalu bagaimana nasib Anggodo setelah lengsernya Susno Duaji ? Kita harapkan Ito Sumardi akan mampu menyeret Anggodo dan menetapkanya sebagai tersangka, suatu hal yang tidak mampu dilakukan oleh Susno Duaji.
Suatu yang janggal dan tidak masuk akal kalau sampai sekarang Anggodo masih bebas melenggang. Apakah karena Polri saat ini berada di titik terendah dari profesionalitasnya sampai sampai tidak mampu untuk menetapkan Anggodo sebagai tersangka. Kalau memang benar saat ini adalah titik terendah, maka sudah sepatutnya kalau dilakukan "bedol desa" di jajaran kepolisian.
Sebab artinya pimpinan kepolisian kita tidak mampu menjaga martabatnya sendiri. Sampai sampai bisa dipecundangi oleh seorang Anggodo.

Kita lihat saja beberapa hari kedepan setelah Ito Sumardi sebagai Kabareskrim, apakah Anggodo masih tetap bisa melenggang atau berhasil dipegang ? Kita tunggu saja bang.

Wednesday, November 11, 2009

Kajagung Minta Kompensasi

Dicecar mengapa masih banyaknya markus merajalela, Kajagung pun mengatakan bahwa dia akan meghilangkan para markus tetapi dengan syarat meminta kompensasi 10 trilyun?
Artinya dengan kata lain bahwa selama ini markus telah menghidupi atau menyokong keuangan para jaksa jaksa, "in other word" kajagung mengatakan, kalau markus akan dihapus, kasih kami kompensasi pemasukan yang akan hilang.

Jadi sudah jelas disini bahwa pada dasarnya para pilar pilar hukum kita, baik kejaksaan dan kepolisian sudah tidak bisa kita harapkan untuk menegakan hukum kecuali hukum rimba. Siapa yang kuat (uangnya) dia yang menang.
Akankah mereka tetap setia mengabdi pada negara dan bangsa apabila sebagian besar gaji mereka bukan dari negara, melainkan dari pemberi order?

Saturday, November 7, 2009

Standar Ganda Polri

Setelah mendengar alasan Kapolri mengapa Anggodo belum ditetapkan sebagai tersangka, saya melihat disini bahwa Polri dengan jelas menerapkan standard ganda. Bahkan alasannyapun terlalu dipaksakan. Karena Polri belum mempunyai bukti rekamannya, walau sudah ada pengakuan dari Anggodo bahwa memang itu adalah suaranya. Seharusnya tidak ada alasan bagi Polri untuk menunda lagi menahan Anggodo. Kalau memang alasannya tidak memiliki bukti rekaman, mengapa tidak mencantumkan rekaman tersebut dalam daftar list barang/dokumen yang disita dari KPK? Kecuali kalau memang Polri bermaksud memberi peluang kepada Anggodo untuk menyusul kakaknya, Anggoro ke Singapore dan says good bye.

Sementara dalam penanganan Bibit dan Chandra Polisi bertindak seperti layaknya orang yang sakit hati terhadap kedua orang tersebut. Setelah alasan penyuapan, beralih ke pemerasan dan terakhir penyalahgunaan wewenang. Dan sepertinya ada dendam pribadi terlibat disini sampai sampai mengabaikan suara suara masyarakat luas bahkan alasannya pun juga sangat memaksakan yaitu takut kedua orang tersebut akan membuat opini publik. Disini semakin menguatkan opini saya terhadap Polri bahwa ternyata Polri memang belum sepenuhnya "reformed" masih berbau Polri di masa orba dan sangat jelas bahwa Polri menerapkan standar ganda.

Friday, November 6, 2009

Rapat Komisi III Dan Polri Mengecewakan

Setelah melihat jalannya rapat antara Komisi III dan Polri saya jadi bertanya tanya mengapa substansi dari maksud pertemuan itu sama sekali tidak ada. Saya tidak melihat dan tidak mendengar Komisi III bertanya yang bersifat mengorek informasi dari Polri atas kasus yang sedang terjadi. Justru yang saya tangkap dari rapat kemarin adalah Komisi III memberi semangat dan pujian terhadap Polri dan mempersilakan Polri menjadikan kesempatan itu untuk membela diri. Saya tidak mengatakan hal itu salah, tetapi bukan rapat semacam itu yang diharapkan oleh masyarakat kita. Sekali lagi saya katakan bahwa rapat kemarin tidak ada substansi nya sama sekali, tujuan dari rapat tersebut sama sekali jauh panggang dari api.
Apakah saya yang terlalu berharap lebih dari kualitas wakil kita di Komisi III dan mungkin Komisi Komisi yang lainya? Atau memang sudah skenarionya seperti itu? Entahlah, maklum sekarang memang lagi musim skenario. Adakah hal ini dikarenakan semua stasiun TV kita pada mencekoki pemirsanya dengan sinetron sinetron yang tidak bermutu, jauh dari mendidik malah membuat pemirsanya jadi ikut kutan pinter bersandiwara?

Tuesday, November 3, 2009

Polisi Dan Jaksa Di Kontrol Mafia?

Tidak percaya rasanya seorang Aggodo bisa mendikte aparat penegak hukum negara ini. Dan bayangkan seandainya kebusukan ini tidak terungkap? Sungguh seperti kita menyaksikan sebuah film film Hollywood tentang pelecehan hukum dan aparat penegak hukum yang bisa dibeli. Ternyata ada dikehidupan nyata di negara yang katanya negara hukum ini.

Mungkin para kepala lembaga penegak hukum seperti Polri dan Kejaksaan mengatakan bahwa ini adalah ulah para oknum bukan institusi. Tetapi mungkinkah institusi institusi penegak hukum tersebut sebegitu butanya terhadap skenario ciptaan Anggodo tersebut? Padahal orang awam dan masyarakat luas dari ibu rumah tangga, pedagang sampai pegawai kantor bisa mencium adanya ketidak beresan akan kasus Bibit dan Chandra dan yakin bahwa Bibit dan Chandra adalah korban dari sebuah kebohongan besar. Jadi kalau masyarakat luas saja bisa mencium bau busuknya, adalah mustahil dan bohong kalau institusi penegak hukum tidak bisa mencium bau busuk tersebut. Kecuali memang ingin membungkusnya rapat rapat.

Sulit untuk mempercayai bahwa penegak hukum dinegeri ini ternyata tidak seharusnya dan tidak pantas kita beri kepercayaan untuk menegakkan hukum. Luar biasa besar skala kebobrokannya. Sungguh ini adalah suatu aib yang harus kita terima sebagai suatu kenyataan.

Search This Blog