Sunday, March 20, 2011

Supermoon Dan Bencana

Hari Sabtu tanggal 19 Maret 2011 adalah tepat dimana posisi Bulan dan Bumi berada pada jarak yang terdekat. Hal ini yang dinamakan Supermoon. Untuk tahun ini jarak terdekat sejak 1992. Jadi Supermoon saat ini adalah jarak terdekat pada setiap 18 tahun. Bukan berarti Supermoon hanya terjadi setiap 18 tahun sekali. Sebab kira kira terjadi Supermoon 4 - 6 kali setiap tahunnya.

Mengapa jarak antara Bulan dan Bumi berubah ubah? kadang jauh kadang dekat?
Hal tersebut dikarenakan garis orbit Bulan terhadap Bumi tidak berbentuk lingkaran atau diameternya selalu sama. Tetapi garis orbitnya adalah berbentuk elip, diameternya tidak selalu sama. Jadi jarak terdekat adalah saat diameternya terpendek.
Berikut daftar perkiraan supermoon,

  • November 10, 1954
  • November 20, 1972
  • January 8, 1974
  • February 26, 1975
  • December 2, 1990
  • January 19, 1992
  • March 8, 1993
  • January 10, 2005
  • December 12, 2008
  • January 30, 2010
  • March 19, 2011
  • November 14, 2016
  • January 2, 2018
  • January 21, 2023
  • November 25, 2034
  • January 13, 2036

Seperti kita ketahui pengaruh pasti Bulan terhadap Bumi adalah terjadinya pasang surut air laut.
Apa yang mempengaruhi? Gaya gravitasi bulanlah yang mempengaruhi pasang surutnya air laut. Jadi pada saat bulan berada di atas satu bagian bumi, maka air pasang naik akan terjadi di bagian bumi tersebut. Karenanya bagian bumi yang lain akan mengalami pasang surut. Karena pada dasarnya volume air dibumi adalah sama setiap saat, maka apabila konsentrasi nya lebih banyak di bagian belahan yang satu akan mengurangi volume air dibagian bumi yang lain.

Lalu adakah pengaruhnya terhadap bencana alam khususnya gempa bumi dan gunung meletus?
Secara resmi memang para ilmuwan mengatakan tidak ada pengaruhnya sama sekali. Mereka menyatakan bahwa bencana alam terjadi karena memang sudah pada waktunya terjadi. Seandainya terjadinya bencana alam itu bersamaan dengan Supermoon adalah suatu kebetulan saja.

Diluar pernyataan para ilmuwan diatas saya mungkin akan sedikit memberi pandangan saya secara pribadi. Mungkin apa yang dinyatakan oleh para ilmuwan itu memang benar bahwa tidak ada hubungan nya antara Supermoon dan bencana alam secara langsung, artinya Supermoon penyebab langsung. Tetapi saya mungkin lebih berpendapat bahwa Supermoon penyebab tidak langsung.
Mungkin bisa saya ambil contoh seperti ini, secara umum daun di batang pohon akan gugur/rontok setelah tua dan kering. Tetapi terkadang sebelum waktunya daun tersebut sudah rontok karena tertiup angin. Mungkin daun tersebut sudah tua dan kering tetapi belum waktunya rontok kalau dia berada di dalam ruangan yang tidak berangin. Jadi angin disini kita anggap sebagai pemicu gugurnya daun tersebut. Tetapi bukan penyebab utama daun tersebut rontok sebab penyebab utamanya adalah karena sudah tua dan mengering.

Demikianlah kira kira pandangan saya terhadap korelasi antara Supermoon dan bencana alam yang timbul khususnya gempa bumi dan gunung meletus.
Sebab kalau kita melihat ke dua bencana tsunami yang hebat, tsunami Samudra India (Aceh) ahir Desember 2004 dan Jepang Maret 2011 keduanya terjadi beberapa hari sebelum terjadinya Supermoon.

Lalu bagaimana pengaruhnya? sama seperti air yang tertarik oleh gravitasi bulan maka masa tanah atau lempeng pun walau sangat kecil juga terpengaruh terhadap gaya gravitasi bulan tersebut. Jadi kondisi lempeng ataupun sedimen yang menutupi jalan keluar larva gunung yang sudah dalam kondisi kritis akan mudah dipengaruhi oleh gravitasi Supermoon. Jadi saya melihat Supermoon disini bertindak layaknya angin terhadap daun.

Memang tidak setiap Supermoon akan menyebabkan bencana, perlu beberapa kali Supermoon mungkin, seperti layaknya daun mungkin tidak cukup hanya sekali tiupan angin tetapi perlu beberapa kali hembusan atau tiupan angin untuk merontokkanya.

Search This Blog