Bravo!!! Noordin akhirnya berhasil ditangkap walau dalam keadaan mati.
Apakah ini akan mengahiri terorisme di Indonesia ? Tidak, karena terorisme bukan milik Noordin seorang tetapi milik siapapun yang ingin mengadopsinya sebagai cara mereka. Mereka bisa suatu aliran agama garis keras sampai hanya kelompok preman kampung.
Sementara itu terorisme yang mengatasnamakan agama di Indonesia saya lihat sangat terakomodatif sekali. Ibarat jamur dimusim hujan.
Jadi jangan kaget kalau anda akan menyadari bahwa ternyata banyak yang sakit hati dengan keberhasilan aparat kita mengahiri sepak terjang seorang teroris yang paling dicari selama ini.
Karena sebuah ideologi tidak akan ikut terkubur bersama jasad pencetusnya maupun jasad jasad penganutnya.
Justru tantangan kita kedepan adalah yang sangat berat, disamping masih tetap terus mengejar buron buron yang masih berkeliaran menebar " deadly" ideologi, kita juga ditantang untuk mengentaskan masyarakat kita dari "kebodohan" yang bisa dengan sangat mudah menjadi makanan empuk bagi kelompok kelompok penjual ideologi mematikan tersebut.
Dan yang harus kita sadari adalah perubahan iklim negara kita yang lebih demokratis sedikit banyak andil dalam menyuburkan terorisme. Karena semuanya serba terlalu bebas. Celah inilah yang mengakibatkan terjadinya migrasi jaringan teroris ke Indonesia. Sebab dimasa lalu Indonesia bagi terorisme ibaratnya jamur dimusim kemarau.
Jadi beratnya tantangan kita kedepan adalah tidak lain karena dua hal tersebut diatas. Masyarakat yang "empuk" dan sistem yang "longgar".
So perfect combination.
No comments:
Post a Comment