Pengamat militer Andy Wijayanto mengatakan bahwa kita atau Presiden SBY harus memperhitungkan masak masak kalau ingin berperang melawan Malaysia.
Karena disebutkan bahwa Malaysia adalah anggota dari FPDA atau Five Power Defence Agreement.
Yaitu terdiri dari Inggris, Selandia Baru, Australia, Malaysia dan Singapore.
Dikatakan bahwa kalau kita berperang dengan Malaysia maka ke empat negara tersebut diatas akan turut membantu Malaysia. Artinya kita akan berhadapan dengan Inggris, Australia dan Selandia Baru juga.
Ditambahkan lagi bahwa berhubung Inggris adalah anggota dari NATO, maka pada akhirnya kita juga akan berhadapan dengan seluruh anggota NATO.
Pendapat saya adalah bahwa tidak semudah itu FPDA akan diaktifkan. FPDA baru akan benar benar diaktifkan seandainya kita memang menginvasi Malaysia ataupun Singapore misalnya. Seperti Iraq menginvasi Kuwait contohnya. Tetapi kalau kita berperang karena memang Malaysia telah melanggar perbatasan kita atau kedaulatan kita ya tidak serta merta mereka akan mengaktifkan FPDA. Ada syarat syarat yang prinsip yang harus dipenuhi untuk mengaktifkan FPDA.
Kalau FPDA dengan mudahnya diaktifkan, wah..saya jamin pasti akan dengan mudahnya pula akan terjadi perang dunia. Sebab saya yakin demokrasi kita akan mengundang simpati Amerika Serikat.
Terus terang saya yang bukan pengamat militer bahkan pengamat Satpam pun bukan, tetapi tertawa geli membacanya. Karena esensi kita tidak mau berperang dengan Malaysia bukan karena takut terhadap Malaysia atau dengan FPDA nya. Kita tidak mau berperang dengan Malaysia adalah karena memang tidak ada alasan yang prinsip untuk kita berperang.
Kalau cuma masalah Malaysia meng-klaim budaya kita, bukan jalur perang yang harus kita gunakan. Ada jalurnya dan lebih terhormat bila kita pakai otak daripada pakai otot.
Kita jangan terlalu sok mengumbar nafsu tapi juga jangan terlalu pengecut seperti tulisan Andy Wijayanto. Sekali lagi kita tidak akan berperang dengan alasan yang terlalu remeh.
Yang perlu masyarakat sadari adalah perang itu sangat merugikan. Baik yang kalah maupun yang menang pasti sama sama merugi. Seperti pepatah mengatakan "menang jadi arang kalah jadi abu". Jadi perang itu adalah sesuatu yang harus dihindari.
Tetapi kalau ingin damai kita harus siap perang. Artinya bukan berarti kita membiarkan alat utama sistem pertahanan kita dipandang sebelah mata oleh musuh. Sampai sampai ada lelucon yang mengatakan kalau pesawat militer Indonesia masuk wilayah Malaysia, mereka tidak akan menembaknya karena mereka yakin pesawat Indonesia tersebut akan jatuh sendiri tanpa menembaknya.
Saya kuatir bahwa memang ada pihak pihak baik dalam maupun luar negeri yang tidak suka melihat bangsa Indonesia yang sudah mulai "settle" baik secara ekonomi maupun demokrasinya.
Sebab Indonesia adalah ternyata salah satu dari tiga negara di Asia yang pertumbuhan ekonominya masih positif sementara negara negara Asia lainya tumbuh negatif. Ya Indonesia bersama Cina dan India adalah tiga negara Asia yang pertumbuhan ekonominya masih positif sejak kejatuhan ekonomi melanda Amerika dan berimbas secara global.
Untuk itu kita jangan mau dibodohi ataupun terpancing untuk menghancurkan negara kita sendiri. Please be smart and don't be coward.
No comments:
Post a Comment