Ternyata bukan Noordin M Top tetapi Ibrohim.
Walaupun Ibrohim, tetap dia adalah perencana bom mega kuningan.
Jajaran kepolisian khususnya Densus 88 kita harapkan tetap menjaga ritmenya bila perlu lebih dari sebelumnya. Dan yang paling penting adalah mengevaluasi operasi penyergapan Temanggung kemarin. Seperti posting saya sebelumnya mengatakan bahwa operasi penyergapan sedikit mengecewakan. Kalau seandainya memang benar dikatakan bahwa ada sekitar 3 - 4 orang di dalam rumah yang disergap, artinya ada yang lolos dalam penyergapan.
Dan yang perlu di catat adalah sepertinya Densus 88 ternyata belum bisa atau belum mampu melakukan penyergapan malam hari ditempat tanpa penerangan. Lain ceritanya kalau ditengah perumahan penduduk yang penuh penerangan. Sebab mengapa mereka harus menunggu sampai keesokan harinya untuk melanjutkan penyergapan Temanggung?
Dari evaluasi saya terhadap penyergapan Temanggung adalah bahwa Densus 88 perlu "night goggle" dan bom gas airmata atau mungkin bom bius.
Kalau nantinya punya bom bius, wajib pula punya maskernya, jangan sampai nanti sama sama ketiduran.
No comments:
Post a Comment