Melihat drama yang sedang berlangsung saat ini yang diperankan oleh buaya dan cicak, sungguh sangat membuat miris hati para penonton drama. Para penonton dibuat geram dan terbawa emosi oleh peran yang sedang dilakoni oleh sang buaya. Disisi lain penonton dibuat iba dan simpati terhadap peran yang sedang dilakoni oleh sang cicak.
Sesama binatang melata, kelihatan sekali bahwa buaya sangat arogan dengan dirinya yang merasa lebih besar dan merasa lebih tua. Sementara cicak dianggap sangat kecil dan baru lahir kemarin sore. Tetapi dibalik kesombongan sang buaya sebetulnya tersimpan rasa takut yang amat sangat sehingga membuatnya salah tingkah, tepatnya salah bertingkah. Cicak yang kecil dilihatnya sebagai ancaman yang besar.
Penonton pun mahfum bahwa dibalik kesombongannya sebenarnya buaya menyimpan rasa takut. Takut akan dipermalukan oleh si pembasmi nyamuk penghisap darah. Sebab penonton meyakini bahwa diantara para buaya tersebut berperilaku layaknya nyamuk, menghisap darah.
Dilihat dari tugasnya, buaya seharusnya membantu cicak dalam membasmi nyamuk si penghisap darah. Tetapi peran buaya yang dipertontonkan pada drama ini kelihatannya justru ingin membasmi atau setidaknya menggagalkan sang cicak dalam membasmi nyamuk si penghisap darah.
Penontonpun bertanya tanya mengapa buaya seolah olah ingin melindungi nyamuk dari sang cicak? Jawabanya sebenarnya mudah sekali. Kalau ada pihak yang tidak senang akan kehadiran cicak, berarti dia berperilaku seperti nyamuk, penghisap darah juga
No comments:
Post a Comment