Tanggal 10 Juni 2009 telah diresmikan oleh Presiden SBY, jembatan yang diklaim sebagai jembatan yang terpanjang di Asia Tenggara, yaitu jembatan Suramadu. Jembatan yang menghubungkan antara pulau Jawa dan pulau Madura ini memang satu-satunya yang bisa kita banggakan saat ini karena tidak ada yang bisa kita banggakan setelah sekian lamanya. Sementara tetangga dekat kita sudah sekian lamanya bangga dengan bangunan gedung tertinggi mereka.
Jujur saya turut bangga akan keberadaan jembatan tersebut. Tetapi sayangnya saya merasa sedikit ironis juga melihat kenyataan bahwa secara umum prasarana kita terutama jalan jalan raya baik negara maupun jalan jalan provinsi sama sekali jauh dari untuk dibanggakan. Sangat pincang bila dibandingkan dengan jembatan yang baru diresmikan tersebut.
Bahkan kondisi jalan jalan negara yang di luar pulau Jawa lebih memprihatinkan lagi. Dengan kondisi seperti itu tidak bisa disebut jalan lagi, tepatnya "offroad", kendaraan yang tepat untuk melintasinya adalah kerbau, karena memang sudah menjadi kubangan kerbau.
Inti dari tulisan saya ini adalah seharunya dengan telah memiliki jembatan sekelas Suramadu, jalan jalan raya negara dan provinsi kita sudah seharunya bebas "offroad" atau bebas kubangan kerbau. Tetapi kenyataannya banyak kerbau kerbau yang harus melakukan peran ganda..pagi membajak sawah, siang jemput kesekolah. Ingat sekolah, ingat gedungnya yang nyaris terbelah, wah payah.
No comments:
Post a Comment