Thursday, June 2, 2011

BAGAIMANA TERJADINYA MUSIM

Terjadinya musim di Bumi disebabkan oleh kenyataan bahwa sumbu rotasi bumi tidak tegak lurus terhadap bidang orbit nya. Sumbu Bumi miring pada sudut sekitar 23,44 derajat dari bidang orbit nya. kemiringan ini disebut kemiringan sumbu. Akibatnya, sekitar setengah tahun (yaitu dari sekitar Maret 20 hingga sekitar bulan September 22), di bagian belahan bumi utara ke arah Matahari, dengan jumlah maksimum yang terjadi pada sekitar 21 Juni, sedangkan untuk bagian belahan bumi selatan akan mengalami fenomena ini, dengan maksimum sekitar tanggal 21 Desember. ketika matahari berada tepat di atas kepala di Khatulistiwa adalah sebagaimana kita kenali sebagai ekuinoks. dimana pada saat itu, baik Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi pada posisi terminator, dimana siang dan malam sama-sama dibagi antara belahan utara dan selatan.




Karena Matahari adalah sumber (bukan titik-tunggal) bola cahaya, yang sebenarnya persimpangan dari Matahari di atas Khatulistiwa berlangsung sekitar 33 jam.
Pada ekuinoks, laju perubahan untuk panjang siang hari dan malam hari adalah yang terbesar. Di kutub, ekuinoks menandai awal transisi dari 24 jam malam hari sampai 24 jam siang hari (atau sebaliknya). Jauh di utara Lingkaran Arktik, di Longyearbyen, Svalbard, Norwegia, ada tambahan 15 menit lebih siang setiap hari tentang waktu equinox Spring, sedangkan di Singapura (yang hanya satu derajat lintang utara Khatulistiwa), yang jumlah siang hari dalam setiap siang hari bervariasi dengan hanya beberapa detik.

Kejadian dari equinoxes tidak tetap, tetapi jatuh sekitar enam jam kemudian setiap tahun, sebesar satu hari penuh dalam empat tahun.

Jadi bayangkan kalau sumbu bumi tidak miring, maka tidak akan ada pergantian musim seperti yang kita alami saat ini. Selamanya kemarau atau selamanya dingin.

kemiringan yang sempurna, isn't it?

Search This Blog